Thermo-hygrometer dan Hama Tanaman

Memanfaatkan hujan untuk perawatan tanaman…


Musim hujan adalah sebuah kondisi yang paling ideal untuk tanaman yang tumbuh di area katulistiwa. Tingginya tingkat kelembaban disertai jumlah curah hujan yang juga tinggi, tidak akan banyak berpengaruh positif terhadap proses tumbuh-kembang tanaman. Namun, jika kondisi itu disertai dengan keberadaan sinar matahari yang “cukup”, akan membawa pengaruh positif yang sangat besar terhadap proses tumbuh-kembang tanaman.

Walau pun begitu, efek perkembangan tidak hanya terjadi secara positif terhadap proses tumbuh-kembang tanaman belaka, tetapi juga perkembangan populasi hama tanaman. Dalam situasi seperti ini, kita tidak dapat berbuat banyak untuk mengurangi kelembaban relatif yang beredar.

Selain menjaga dan mengendalikan perkembangan hama dengan pestisida, membiarkan tanaman pada kondisi basah terkena curah air hujan adalah tindakan terbaik yang bisa kita lakukan. Biasanya, di saat seperti ini saya mengaplikasikan pupuk media tanam dan daun. Kadar dosis yang diaplikasikan sangatlah sedikit, namun dilakukan secara konsisten setiap hari.

Itu adalah cara saya memanfaatkan kondisi “lingkungan ber-kelembaban tinggi” yang dibutuhkan tanaman untuk bisa tumbuh berkembang secara drastis. Salah satu dasar yang penting dan dibutuhkan dalam proses tumbuh-kembang tanaman adalah konsistensi kecukupan ketersediaan air sepanjang hari agar proses mengolah bahan makanan (fotosintesis) dan memperbanyak sel tumbuhnya (respirasi) dapat berlangsung sempurna.

Jadi, saya hanya perlu mengaplikasikan pupuk dalam jumlah yang sangat sedikit setiap harinya. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air, saya memanfaatkan kondisi lembab dan air hujan yang selalu tersedia setiap hari selama musim hujan.

Ketika di masa akhir musim hujan, frekuensi pemberian pupuk dikurangi secara bertahap. hingga akhirnya hanya dilakukan satu / dua bulan sekali saat musim kemarau.


Mengendalikan peredaran hama menggunakan thermo-hygrometer…

Di musim kemarau, tindakan penyiraman merupakan satu-satunya cara untuk menaikkan kelembaban relatif yang beredar di area kebun / halaman rumah. Pada saat ini, kita dapat mengatur kelembaban sebagaimana yang diinginkan.

Dengan memanfaatkan indikator kelembaban thermo-hygrometer kita dapat mengurangi frekuensi penyiraman hingga kelembaban berada pada posisi terendah yang bisa diterima oleh tanaman (60% – 70%). Tindakan ini, secara berangsur-angsur akan berdampak pada menurunnya populasi hama yang beredar, tanpa menyengsarakan tanaman.

Namun, bukan berarti pengaplikasian pestisida menjadi tidak diperlukan lagi. Hama tanaman tetap akan ada selama berlangsungnya proses tumbuh-kembang tanaman, tapi populasinya dapat diminimalisir dan dikendalikan. Pengaplikasian pestisida secara rutin (2 minggu sekali) akan mencegah dan menghindari tanaman dari serangan hama yang biasa muncul di musim kemarau. Atau, bisa dengan cara on the spot, yaitu pestisida baru diaplikasikan pada saat hama terlihat. Biasanya, hama yang beredar adalah jenis kutu penghisap daun.

Semoga bermanfaat! ☺

Tinggalkan komentar

Alternatif Cara Memelihara & Merawat Tanaman di Rumah